Saturday, December 25, 2010

Misteri Burung Garuda


Jadi awalnya pada tanggal 13 Juli 1945 Parada Harahap anggota BPUPKI mengusulkan agar Indonesia jika merdeka nanti memiliki lambang negara.Kemudian sesaat setelah proklamasi kemerdekaan dibentuk lah panitia yang dinamakan Panitia Indonesia Raya yang diketuai oleh KI Hajar Dewantara dan M.Yamin sebagai sekertarisnya. Namun kepanitiaan ini tidak berjalan sebagaimana mestinya dikarenakan peristiwa 3 Juli 1946 dimana M.Yamin terlibat didalamnya.Pada tanggal 30 Desember 1949 Sultan Hamid II diangkat menjadi menteri negara zonder porto folio yang tugasnya merencanakan,merancang, dan merumuskan lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuklah Panitia Lencana Negara dengan Sultan Hamid II sebagai Koordinator, M.Yamin sebagai ketuanya dan beranggotkan Ki Hajar Dewantara, M.A Pellaupessy,M.Natsir, Prof.Poerbatjaraka. Lalu, Sultan Hamid II mengirimkan surat kepada Ki Hajar Dewantara agar memberikan masukan-masukan karena beliau pernah melakukan berbagai penyelidikan pada saat menjadi Ketua Panitia Indonesia Raya yang fungsinya kurang lebih sama dengan Panitia Lencana Negara. Ki Hajar Dewantara menyarankan bentuk burung karena dapat terbang tinggi diangkasa dan diambil garuda karena sangat erat kaitannya dengan Indonesia. Beliau pun mengirimkan gambar-gambar garuda yang berasal dari relief/patung dari candi-candi di Jawa Tengah yang akhirnya menjadi salah satu ide bagi Sultan Hamid II.Selain itu Sultan Hamid II juga mengambil ide(untuk perbandingan) dari patung Garuda yang berasal dari Kerajaan Sintang Kalimantan Barat.
Dari Ide tersebut pada tanggal 8 Febuari 1950 Sultan Hamid II mengajukan rancangan final burung Garuda. Namun sayang ditolak karena dianggap terlalu mitologis dan feodal. (Waktu itu beliau mengajukan burung garuda yang sudah mirip dengan sekarang namun dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai Pancasila)
Sultan Hamid II akhirnya mengambil bahan perbandingan lain dari lambang-lambang negara di dunia yang sama-sama memakai figur burung. Ternyata lambang-lambang negara tersebut mengambil figur elang rajawali. Sultan Hamid II pun akhirnya merubah gambarnya menjadi lebih mendekati figur rajawali dibandingkan dengan garuda.
Tanggal 11 Febuari 1950 saat pertama Indonesia mempunyai lambang negara,yang merupakan karya kebangsaan yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa Sultan Hamid II.
Tanggal 15 Febuari 1950 lambang burung Garuda diperkenalkan oleh Presiden Soekarno.(Burung Garuda yang saat itu diperkenalkan sudah sama persis dengan lambang negara yang sekarang namun kepalanya "botak" dan cakar kaki menghadap ke belakang.
Presiden Soekarno akhirnya memberikan masukan agar kepalanya diberi jambul dan bentuk cakar kaki menghadap ke depan seperti sekarang ini. Hingga akhirnya jadilah burung Garuda yang selama ini sering kita lihat diberbagai tempat di Indonesia.

1. Lambang Sila Pertama di usulkan oleh M.Natsir yaitu berupa Nur Cahaya untuk melambangkan ketuhanan
2. Sila kedua (Bentuk Rantai) Diusulkan oleh Sultan Hamid II yaitu berasal dari kalung suku dayak berbentuk kotak dan lingkaran. Disimbolkan sebagai regenerasi yang tak pernah putus
3. Sila ketiga yaitu disimbolkan Pohon Astana yaitu ide dari Prof.Poerbatjaraka. Pohon Astana ini sebagai simbol pengayom masyarakat.
4. Sila ke empat yaitu kepala banteng diusulkan oleh M.Yamin
5. Sila kelima dilambangkan oleh padi dan kapas diusulkan oleh Ki Hajar Dewantara.

No comments:

Post a Comment