Monday, December 20, 2010

Kisah Semangkuk Nasi Putih ( True Story ) !

Kisah Semangkuk Nasi Putih ( True Story ) !


Pada suatu senja 20 tahun yang lalu, terlihat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, ia menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk ke dalam restoran tersebut. Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan."Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih." Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar ia berkata dengan pelan : "dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya."
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum "Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !"

Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir : "kuah sayur gratis." Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih."Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya." Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini."Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !" jawab anak muda tersebut
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota , demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut, sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini. Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui bahwa suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi ?

Suaminya kemudian berbisik kepada sang istri :"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk di nasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ke tempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."
"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya." kata sang istri"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"
Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain. "Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka. Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada suami istri tersebut."Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !" katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda tersebut besok untuk tidak segan-segan datang lagi. Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu,.

Mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari. Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tmenyelesaikan studinya. selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan di luar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat itu masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid."Apa kabar? saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."
"Siapakah direktur diperusahaan kamu ? mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !" sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang. Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.

Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam dan berkata kepada mereka "bersemangat ya ! di kemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !"


Pelajaran yang kudapat dari kisah ini adalah :
1. tuhan tidak pernah tidur, jika kamu melakukan kebaikan sekecil apapun, tuhan akan membalasnya berlipat ganda..
2. jangalah takut rugi dalam bersedakah, g ada sejarahnya org yang bersedekah jadi bangkut
3. bagi teman2 yang masih sekolah ato kuliah, tolong hargai jerih payah orangtua kalian untuk pendidikan kalian, apa yang terfikir oleh kalian jika kalian diposisi pemuda tersebut??? so belajar yang rajin ya... masa depan kita ditangan kita sendiri.. :)
4. jika menolong orang jangan bersifat riya, cukup hanya kamu dan tuhan yang tau :)
5. jangan pernah mengeluh dengan keadaan, kalo sedang susah ya terima saja, yang penting tawakal dan berusaha, ada hikmah dibelakangnya, lihat pemuda tersebut, apa dia mengeluh makan dengan nasi putih saja dan kuah sayur??

Sungguh kisah yang membuat ku terharu... :)

Jadi pengen ketemu pemuda dan sepasang suami istri tersebut :)

No comments:

Post a Comment